Tembus artikel ke Scopus adalah impian besar bagi banyak dosen, peneliti, dan mahasiswa pascasarjana di seluruh Indonesia. Publikasi di jurnal bereputasi seperti Scopus bukan hanya soal gengsi akademik, tetapi juga menjadi salah satu syarat penting dalam pengembangan karier, penilaian jabatan fungsional, hingga akreditasi institusi pendidikan tinggi. Namun, kenyataannya tidak sedikit penulis yang mengalami kesulitan di tahap ini. Mulai dari penolakan naskah (rejection), kesalahan dalam pemilihan jurnal, hingga kurangnya pemahaman terhadap format dan standar penulisan internasional. Hal ini sering kali membuat proses publikasi terasa rumit dan memakan waktu.
Artikel ini hadir sebagai solusi untuk membantu Anda memahami langkah-langkah strategis agar bisa menembus jurnal bereputasi Scopus dengan lebih efektif. Kami akan membahas tips dan trik berdasarkan pengalaman praktisi publikasi internasional, termasuk strategi menulis artikel, cara memilih jurnal yang sesuai, hingga kiat menghadapi proses review. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan memiliki gambaran komprehensif tentang bagaimana merancang artikel yang berkualitas dan sesuai dengan standar Scopus indexed journals.
5 Tips and Trick

Bagi Anda yang ingin mempercepat proses publikasi, Jujurnal Publisher siap membantu melalui layanan pendampingan publikasi Scopus terverifikasi. Kami menyediakan bimbingan lengkap mulai dari penyusunan naskah, pemilihan jurnal, hingga pendampingan revisi oleh ahli akademik. Bangun reputasi ilmiah Anda di tingkat internasional bersama Jujurnal Publisher — partner publikasi terpercaya untuk dosen dan peneliti Indonesia.

Baca Juga : Apa Itu ID Scopus?
1. Memahami Standar dan Kriteria Jurnal Scopus
Sebelum menulis artikel, penting untuk memahami apa yang sebenarnya dicari oleh jurnal terindeks Scopus.
a. Fokus pada Orisinalitas dan Kontribusi Ilmiah
Scopus hanya menerima artikel yang memberikan kontribusi baru dalam bidangnya. Hindari menulis ulang penelitian lama tanpa kebaruan. Setiap ide, metode, atau temuan harus memiliki nilai tambah.
b. Struktur Penulisan yang Sistematis
Pastikan artikel Anda mengikuti struktur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Format ini sudah menjadi standar internasional untuk publikasi ilmiah.
c. Penggunaan Bahasa Inggris Akademik
Gunakan bahasa Inggris formal dan hindari kesalahan tata bahasa. Anda bisa menggunakan jasa proofreading profesional untuk memastikan kelayakan linguistik naskah Anda.
2. Strategi Menulis Artikel Berkualitas Internasional
Menulis artikel yang bisa diterima oleh jurnal bereputasi bukan hanya tentang isi, tetapi juga strategi penyusunan yang efektif.
a. Pilih Topik yang Relevan dan Terkini
Topik penelitian harus menyesuaikan tren ilmiah global. Misalnya, dalam bidang manajemen, tema seperti transformasi digital, green business, atau sustainability sangat diminati.
b. Gunakan Data yang Valid dan Metode yang Tepat
Pastikan data penelitian valid dan analisis dilakukan menggunakan metode ilmiah yang diakui.
Contoh: Penelitian kuantitatif bisa menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modeling), sedangkan penelitian kualitatif dapat menggunakan pendekatan fenomenologi atau grounded theory.
c. Kutipan dan Referensi dari Jurnal Bereputasi
Gunakan referensi dari jurnal yang juga terindeks Scopus. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian Anda berakar pada literatur yang kuat dan mutakhir.
3. Memilih Jurnal Scopus yang Tepat
Pemilihan jurnal adalah langkah strategis yang sering diabaikan oleh banyak penulis.
a. Cek Indeksasi dan Reputasi Jurnal
Gunakan situs resmi seperti Scopus Preview untuk memastikan jurnal masih aktif dan terindeks.
b. Perhatikan Scope dan Aims Jurnal
Jangan kirim artikel ke jurnal yang tidak sesuai dengan bidang penelitian Anda. Misalnya, artikel manajemen tidak akan diterima oleh jurnal yang berfokus pada teknik atau kedokteran.
c. Hindari Jurnal Predator
Pastikan jurnal yang Anda tuju memiliki proses review yang transparan dan bukan jurnal predator. Anda dapat memverifikasi reputasi jurnal di Beall’s List atau DOAJ (Directory of Open Access Journals).
4. Proses Review dan Cara Menghadapinya
Setelah artikel dikirim, proses review bisa memakan waktu antara 1 hingga 6 bulan, tergantung jurnalnya.
a. Siapkan Diri untuk Revisi
Mayoritas penerimaan artikel tidak langsung. Reviewer biasanya memberikan komentar atau saran revisi. Terimalah dengan terbuka dan perbaiki sesuai panduan.
b. Balas Reviewer dengan Profesional
Saat mengirim revisi, buat “Response to Reviewer” dengan format tabel seperti berikut:
No | Komentar Reviewer | Tanggapan Penulis |
---|---|---|
1 | Please clarify your research question. | We have revised the introduction and added a clearer research question in paragraph 3. |
2 | Add more recent references. | Three new references from 2023 have been added to strengthen the literature review. |
Tabel ini membantu reviewer menilai bahwa Anda menghargai setiap masukan dan memperbaiki naskah dengan sungguh-sungguh.
5. Tips Tambahan Agar Artikel Cepat Diterima di Scopus
a. Gunakan Tools Bantu Akademik
Beberapa tools yang berguna antara lain:
- Grammarly / Quillbot: untuk proofreading
- Mendeley / Zotero: untuk manajemen referensi
- Turnitin: untuk memastikan tingkat plagiarisme rendah
b. Kolaborasi dengan Penulis Internasional
Menjalin kerja sama dengan peneliti luar negeri meningkatkan kredibilitas dan peluang penerimaan artikel karena memperkaya perspektif riset.
c. Konsultasi dengan Lembaga Pendamping Publikasi
Jika Anda masih baru dalam publikasi internasional, tidak ada salahnya meminta bantuan publisher atau pendamping profesional yang berpengalaman dalam publikasi Scopus.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, tembus artikel ke Scopus bukanlah hal yang mustahil jika Anda memahami strategi yang tepat. Kuncinya terletak pada kualitas penelitian, kesesuaian jurnal, dan ketepatan penulisan. Dengan mengikuti tips-tips di atas, peluang artikel Anda untuk diterima akan meningkat secara signifikan.
Tinggalkan Balasan