Nilai KUM Jurnal Untuk Dosen merupakan faktor penentu utama dalam proses kenaikan jabatan fungsional di lingkungan akademik. Di era digital saat ini, dosen tidak hanya dituntut untuk mengajar, tetapi juga aktif menulis dan mempublikasikan karya ilmiah dalam jurnal terakreditasi nasional maupun internasional.
Nilai KUM atau Kredit Unit Minimum pada jurnal menjadi salah satu indikator kualitas dan kontribusi ilmiah seorang dosen terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, banyak dosen mengalami kendala dalam memahami sistem penilaian, memilih jurnal yang sesuai, hingga menghadapi proses review yang ketat dan memakan waktu lama.
Masalah-masalah umum yang sering sekali dihadapi oleh dosen, diantaranya :
- Tidak tahu jurnal mana yang memiliki nilai KUM tinggi
- Kesalahan dalam memilih jurnal predator
- Tidak memahami konversi poin KUM dari publikasi
- Keterbatasan waktu dan kemampuan menulis akademik
Skema Penilaian Nilai KUM Jurnal bagi Dosen
Kategori Jurnal dan Bobot Angka Kredit
Nilai KUM Jurnal bervariasi tergantung pada jenis jurnal dan posisi penulis dalam publikasi. Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023, berikut kategori umum jurnal:
Jenis Jurnal | Bobot KUM Maksimal |
---|---|
Jurnal Internasional Bereputasi (Q1–Q2) | 40–50 |
Jurnal Internasional (tanpa Q) | 25–40 |
Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 1 | 40 |
Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 2 | 30 |
Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi | 10–15 |
Angka kerdit bisa berbeda tergantung uratan penulis yang di ambil, umumnya penulis utamalah yang mendapatkan nilai KUM lebih besar dari pada penulis pendangping/anggota, dengan rincian pembagian nilai KUM sebagai berikut :
- Penulis utama atau pertama: 60–100% dari nilai maksimal
- Penulis kedua atau anggota: 20–40% tergantung jumlah penulis
Contoh Perhitungan Nilai KUM
Jika seorang dosen menerbitkan artikel sebagai penulis pertama di jurnal SINTA 1, maka:
Namun jika ia penulis kedua dari 3 penulis, maka:
- Estimasi = 40 x 0.3 = 12 poin KUM
Dengan demikian, posisi penulisan sangat mempengaruhi total nilai yang diperoleh. Maka dari itu, disarankan dosen untuk lebih sering menjadi penulis utama dalam publikasi.
Strategi Efektif Mendapatkan Nilai KUM Jurnal secara Maksimal
Fokus pada Kualitas Jurnal Terindeks
Fokus pada kualitas jurnal yang mana publikasi di jurnal dengan reputasi baik seperti Scopus atau DOAJ lebih diutamakan, alasanya:
- Nilai KUM lebih tinggi
- Lebih diakui secara internasional
- Peluang dikutip lebih besar
Sedikit tips, buat kamu yang bingung dalam memilih jurnal berkualitas diantaranya :
- Cek status jurnal di SINTA atau Scimago
- Hindari jurnal predator (cek di Beall’s List)
- Perhatikan DOI, ISSN, dan kejelasan redaksi
Optimalkan Kolaborasi dan Peran Penulis
Untuk memaksimalkan kontribusi:
- Ambil peran sebagai penulis utama
- Susun artikel berdasarkan hasil penelitian yang aktual
- Kolaborasi lintas universitas bisa menambah kredibilitas dan akses jurnal bereputasi
Contoh kasus:
Dosen dari Universitas A bekerja sama dengan dosen dari luar negeri dan berhasil menerbitkan artikel Q2 di Elsevier. Sebagai penulis pertama, ia mendapatkan 45 poin KUM, cukup untuk memenuhi 30% kebutuhan kenaikan ke Lektor Kepala.
Buat Roadmap Publikasi Ilmiah
Jangan menulis secara acak. Buat rencana tahunan yang mencakup:
- Jumlah target artikel
- Jenis jurnal dan kategorinya
- Deadline dan pendanaan
- Penulisan dan revisi terjadwal
Dengan perencanaan, dosen tidak hanya bisa mengakumulasi nilai KUM lebih cepat, tetapi juga menghasilkan publikasi yang berkelanjutan.
Baca juga : Nilai KUM Dosen: Kunci Utama Kenaikan Jabatan Fungsional Akademik
Tinggalkan Balasan