Mengungkap Istilah Discontinue dalam Dunia Publikasi Ilmiah Scopus

Istilah discontinue bukan hanya sekadar label, tetapi bisa berdampak besar pada perjalanan akademik Anda. Jangan sampai kerja keras Anda menulis dan meneliti menjadi sia-sia hanya karena tidak teliti memilih jurnal.

Halo, Mahasiswa dan Dosen Hebat!

Saat Anda menyiapkan karya ilmiah untuk dipublikasikan, tentu Anda ingin memilih jurnal yang berkualitas dan diakui secara internasional. Scopus, sebagai salah satu database indeks jurnal ilmiah terbesar di dunia, sering menjadi tujuan utama para akademisi. Namun, ada satu istilah penting yang perlu Anda pahami dengan baik sebelum mengirimkan artikel ke jurnal Scopus, yaitu “Discontinue.” Klik untuk konsultasi jurnal internasional Scopus terpercaya!

Apa sebenarnya arti istilah ini? Kenapa jurnal bisa mendapatkan status discontinue? Dan bagaimana hal ini memengaruhi nilai publikasi Anda? Mari kita bahas tuntas agar Anda bisa membuat keputusan yang cerdas dalam dunia publikasi ilmiah.


Apa Itu Scopus?

Scopus adalah platform pengindeks jurnal ilmiah milik Elsevier yang mencatat jutaan artikel dari berbagai disiplin ilmu. Banyak institusi pendidikan dan lembaga penelitian menggunakan Scopus sebagai acuan utama dalam menilai kualitas publikasi ilmiah seseorang.

Saat jurnal terindeks oleh Scopus, itu berarti jurnal tersebut telah lolos seleksi kualitas dan dianggap kredibel oleh komunitas ilmiah global.


Apa Arti ‘Discontinue’ di Scopus?

Ketika Scopus memberi label “Discontinue” pada sebuah jurnal, itu berarti Scopus menghentikan pengindeksan artikel-artikel baru dari jurnal tersebut. Meskipun begitu, artikel-artikel lama yang sudah masuk sebelum status discontinue tetap tersedia di database Scopus.

Status ini tidak berarti jurnal berhenti terbit, tetapi Scopus tidak lagi menganggap jurnal tersebut layak untuk diindeks karena alasan tertentu.


Mengapa Scopus Menghentikan Pengindeksan Suatu Jurnal?

Scopus memiliki tim seleksi yang rutin mengevaluasi jurnal berdasarkan sejumlah indikator kualitas. Mereka akan menghentikan pengindeksan jika jurnal:

  1. Menurunkan kualitas proses editorial
    Jurnal yang tidak menjalankan peer review dengan ketat, atau tidak transparan dalam proses editorial, berisiko dihentikan.
  2. Melanggar etika publikasi
    Scopus akan bertindak jika jurnal melakukan plagiarisme, manipulasi sitasi, atau praktik tidak etis lainnya.
  3. Menunjukkan tanda-tanda jurnal predator
    Jurnal predator cenderung lebih mementingkan keuntungan finansial daripada kualitas ilmiah. Scopus sangat waspada terhadap hal ini.
  4. Gagal memenuhi standar Scopus saat evaluasi ulang
    Setiap jurnal akan melalui evaluasi ulang secara berkala. Jika jurnal tidak memperbaiki kekurangan, maka pengindeksannya akan dihentikan.

Dampak Mempublikasikan Artikel di Jurnal yang Discontinue

Publikasi di jurnal yang sudah discontinue bisa berdampak negatif terhadap reputasi akademik Anda:

  • Nilai publikasi bisa tidak diakui oleh kampus atau lembaga tempat Anda bekerja. Banyak institusi hanya menerima artikel dari jurnal Scopus yang masih aktif.
  • Kenaikan jabatan atau penilaian angka kredit dosen bisa terhambat, karena publikasi tidak masuk hitungan sebagai publikasi terindeks aktif.
  • Reputasi akademik Anda bisa terganggu, terutama jika jurnal tersebut ternyata juga masuk kategori jurnal predator.

Oleh karena itu, Anda perlu memeriksa status jurnal sebelum mengirimkan artikel.


Cara Mengecek Apakah Jurnal Masih Aktif di Scopus

Berikut langkah mudah untuk mengecek status jurnal:

  1. Kunjungi situs resmi Scopus: https://www.scopus.com/sources
  2. Ketik nama jurnal di kolom pencarian.
  3. Perhatikan bagian “Coverage”. Jika tertulis “2008–2021 (Discontinued),” maka Scopus sudah menghentikan pengindeksan sejak tahun 2021.
  4. Cek juga kategori “Scopus discontinued list” melalui halaman evaluasi resmi Elsevier.

Dengan langkah ini, Anda bisa menghindari jurnal yang sudah discontinue.


Tips Memilih Jurnal Scopus yang Kredibel

Agar Anda tidak salah pilih, lakukan beberapa hal berikut:

  • Cek status jurnal di Scopus sebelum submit
  • Baca informasi dari situs penerbit jurnal secara menyeluruh
  • Hindari jurnal yang menawarkan publikasi cepat tanpa review
  • Konsultasikan pilihan jurnal dengan pembimbing atau rekan sejawat

Dengan langkah ini, Anda bisa memastikan bahwa artikel Anda diterbitkan di jurnal yang benar-benar berkualitas.


Rangkuman

Berikut ringkasan poin-poin penting dari pembahasan kita:

PoinPenjelasan
DiscontinueStatus jurnal yang sudah tidak diindeks lagi oleh Scopus
PenyebabPenurunan kualitas, pelanggaran etika, jurnal predator
DampakPublikasi bisa tidak diakui, reputasi akademik bisa menurun
SolusiSelalu periksa status jurnal di Scopus sebelum submit artikel

Penutup

Istilah discontinue bukan hanya sekadar label, tetapi bisa berdampak besar pada perjalanan akademik Anda. Jangan sampai kerja keras Anda menulis dan meneliti menjadi sia-sia hanya karena tidak teliti memilih jurnal. Anda bisa mengambil langkah cerdas dengan memeriksa status jurnal secara rutin dan memilih jurnal yang masih aktif serta memiliki reputasi baik.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam memahami lebih dalam dunia publikasi ilmiah.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada rekan dosen dan mahasiswa lainnya.

Sukses selalu untuk publikasi ilmiah Anda

Klik untuk Publikasi Jurnal Internasional Scopus

Klik Untuk Konsultasi lebih lanjut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts