Fungsi ID Scopus adalah identitas unik yang diberikan oleh database Scopus kepada setiap penulis atau peneliti yang artikelnya telah diterbitkan di jurnal terindeks Scopus. Identitas ini berfungsi untuk mengelompokkan seluruh karya ilmiah, sitasi, serta metrik produktivitas akademik dalam satu profil yang terverifikasi. Dengan kata lain, ID Scopus menjadi “kartu identitas akademik” seseorang di dunia riset internasional.
ID Scopus itu Apa dan Mengapa Penting?

ID Scopus adalah nomor identitas digital yang secara otomatis diberikan oleh sistem Scopus (Elsevier) kepada penulis yang telah memiliki publikasi dalam jurnal terindeks Scopus. Nomor ini terdiri dari 11 digit unik dan berfungsi sebagai tautan permanen ke profil penulis di platform Scopus.
Butuh Bantuan Pendampingan ID Scopus yang Terpercaya?
Hubungi Admin Jujurnal Publisher sekarang juga untuk mendapatkan pendampingan dan pengelolaan ID Scopus secara profesional dan terpercaya.
Jika Anda ingin kami bantu meningkatkan reputasi akademik melalui publikasi di jurnal bereputasi Scopus atau ingin memahami cara optimal mengelola profil ID Scopus, cukup kirimkan data penelitian Anda atau hubungi tim kami melalui WhatsApp maupun email.
Kami siap mendampingi Anda mulai dari penyusunan artikel, pemilihan jurnal yang tepat, hingga berhasil terbit di jurnal internasional bereputasi.

Baca Juga : Manfaat Terbit Buku Ber ISBN
Fungsi ID Scopus bagi Akademisi
ID ini bukan hanya sekadar angka. Ia menjadi representasi dari:
- Kredibilitas akademik peneliti.
- Bukti integrasi dalam komunitas ilmiah internasional.
- Akses terhadap metrik penting seperti jumlah publikasi, jumlah sitasi, dan h-index.
Kemendikbudristek bahkan menggunakan data dari Scopus untuk memetakan kinerja publikasi dosen di Indonesia. Artinya, memiliki ID Scopus dapat memperkuat posisi seorang dosen dalam proses penilaian kenaikan pangkat dan jabatan fungsional.
Fungsi ID Scopus bagi Dosen dan Peneliti
1. Identitas Akademik yang Terverifikasi
Fungsi ID Scopus sebagai profil resmi penulis di basis data internasional. Semua artikel, sitasi, dan kolaborasi penelitian akan otomatis terhubung dengan ID tersebut. Hal ini memudahkan penilaian rekam jejak akademik secara objektif dan transparan.
2. Meningkatkan Reputasi Ilmiah
Semakin banyak publikasi dan sitasi yang tercatat dalam profil Scopus, semakin tinggi pula reputasi akademik seorang dosen. Data ini sering dijadikan dasar dalam:
- Evaluasi kinerja dosen.
- Seleksi hibah penelitian.
- Proses akreditasi institusi.
- Peringkat universitas (world university ranking).
Sebagai contoh, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung menggunakan data publikasi Scopus sebagai tolok ukur capaian riset dan reputasi dosen di tingkat global.
3. Mendukung Penilaian Jabatan Fungsional
Dalam sistem penilaian jabatan fungsional dosen di Indonesia, publikasi pada jurnal terindeks Scopus memiliki bobot nilai tertinggi. Oleh karena itu, memiliki ID Scopus yang aktif dan terisi dengan karya berkualitas menjadi bukti nyata produktivitas ilmiah dosen.
Transisi yang penting:
Dengan demikian, ID Scopus bukan hanya alat administrasi, tetapi juga instrumen strategis dalam membangun karier akademik yang berkelanjutan.
Cara Menemukan dan Mengelola ID Scopus
1. Menemukan ID Scopus Anda
Berikut langkah mudah untuk menemukan ID Scopus:
- Kunjungi situs Scopus
- Pilih menu Authors.
- Ketik nama penulis lengkap (misalnya: “Ahmad Zulfikar”).
- Pilih profil yang sesuai dengan afiliasi institusi Anda.
- ID Scopus akan muncul di bawah nama penulis (biasanya terdiri dari 11 digit).
Sebagai alternatif, Anda juga dapat menggunakan Google Scholar atau ORCID untuk menautkan profil dengan ID Scopus agar lebih mudah ditemukan.
2. Mengelola Profil ID Scopus
Scopus menyediakan fitur “Author Feedback Wizard” untuk memperbaiki data jika profil Anda memiliki kesalahan seperti:
- Duplikasi nama penulis.
- Kesalahan afiliasi institusi.
- Artikel belum terhubung ke profil Anda.
Langkah-langkah pengelolaan profil:
- Login ke akun Scopus.
- Masuk ke menu Author Feedback Wizard.
- Pilih profil yang ingin digabungkan atau diperbaiki.
- Ajukan permintaan koreksi ke pihak Elsevier.
3. Menghubungkan ID Scopus dengan ORCID
Kementerian dan lembaga penelitian internasional kini mendorong peneliti untuk menghubungkan ID Scopus dengan ORCID (Open Researcher and Contributor ID).
Manfaatnya:
- Mempermudah integrasi data riset lintas platform.
- Menjamin kepemilikan karya ilmiah.
- Meningkatkan visibilitas dalam pencarian global.
Komponen Penting Profil ID Scopus
Komponen Profil | Deskripsi | Manfaat Utama |
---|---|---|
Author Name | Nama lengkap penulis sesuai publikasi | Identifikasi utama penulis |
Scopus ID | Nomor identitas unik (11 digit) | Akses langsung ke profil |
Affiliation | Institusi tempat bekerja | Memperkuat kredibilitas akademik |
Documents | Jumlah publikasi terindeks | Menunjukkan produktivitas ilmiah |
Cited by | Jumlah sitasi | Mengukur dampak karya ilmiah |
h-index | Indeks kinerja riset | Indikator kualitas penelitian |
Kesimpulan
Secara keseluruhan, ID Scopus adalah elemen penting dalam dunia akademik modern. Bagi dosen dan peneliti, ID ini bukan sekadar identitas digital, tetapi juga alat ukur prestasi, reputasi, dan pengaruh ilmiah di tingkat global.
Dengan kata lain, memiliki dan mengelola ID Scopus secara aktif menjadi langkah strategis untuk membangun kredibilitas akademik serta memperluas jejaring penelitian lintas institusi dan negara. Dengan memahami fungsi, manfaat, dan cara mengelolanya, setiap akademisi dapat meningkatkan visibilitas dan kredibilitas ilmiahnya.
Mulailah dengan mencari ID Scopus Anda hari ini, perbarui profil secara berkala, dan optimalkan publikasi agar karya Anda diakui lebih luas.
👉 Langkah kecil ini bisa menjadi awal dari reputasi akademik besar yang Anda bangun untuk masa depan.
Tinggalkan Balasan